"Ini kan udah jam sembilan malam, tapi masih aja!" Ivy menggerutu. Ia mengancing jaketnya agar mampu melindungi tubuhnya dari sengatan hawa dingin. Tadi sore sempat hujan, dan meski sekarang sudah reda, hawa dinginnya tetap bertahan. Untung saja Eriva sudah masuk ke dalam kamar, sehingga Ivy bisa rumah tanpa harus diinterogasi terlebih dulu. Sekitar tiga puluh menit yang lalu tanpa ada aba-aba sebelumnya, Bravino malah menelfon dan memintanya langsung bersiap. Kalau Ivy tidak salah dengar, lelaki itu mengatakan bila dirinya akan datang menjemput Ivy. Padahal tadi Ivy sudah bersiap dengan baju tidur dan juga cemilannya. Kini ia memiliki tab baru dan ingin merasakan jadi seperti teman-temannya. Menonton Drakor alias drama Korea. Cerita tentang pemilik hotel yang jatuh cinta pada seora

