Mang Joko masih menikmati tidur pulasnya saat Sena keluar dari ruangan Sanusi. Bibirnya melengkungkan senyuman. Ia tak tega membangunkan pria tua itu. Daripada membangunkan Mang Joko yang masih asyik di dunia mimpi, Sena memilih duduk di gazebo itu. Menikmati semilir angin yang berhembus dari perkebunan sayur. Sepuluh menit kemudian, Mang Joko nampak mengubah posisi tidurnya. Matanya sedikit memicing lalu bangun tergesa saat sadar Sena sudah berada di sampingnya dan sedang duduk menikmati semilir angin. "Eh, Non Sena sudah kembali? Maaf, saya ketiduran!" ucap Mang Joko sambil tersenyum malu. "Gak apa-apa, Mang. Lagi pula jika Mang Joko menyetir dalam keadaan ngantuk malah bahaya kan?" jawab Sena. "Sekarang sudah tidak mengantuk lagi, Non. Kita pulang sekarang?" tanya Mang Joko. "Baik