Sena masih menunggu dengan gelisah. Sesekali ia melirik jam tangannya, sudah tiga puluh menit sejak Pram memberikan kabar padanya tentang aktivitas Ega yang katanya datang ke rumah tua. Ada banyak dugaan dalam pikiran Sena. Pertama, mungkin saja Ega benar-benar bertemu dengan Abimanyu dan merencanakan hal lain. Tapi jika memang benar itu Abimanyu, lalu siapa yang pergi bersama Jo hari ini? Bukankah ayah mertuanya itu sedang mengadakan rapat pemegang saham dengan Jo? Apalagi tadi Jo nampak terburu-buru karena sudah ditunggu. Ah, apa mending ia pastikan saja ya, mungkin menelpon Jo tak apa. Sekedar bertanya dan berbasa-basi. Tapi Sena takut mengganggu. Ternyata rasa penasaran lebih besar daripada rasa takut mengganggu aktivitas Jo di kantornya. Baiklah, Sena harus memastikan terlebih dah