Sena sibuk menyiapkan makan malam untuk menyambut kedatangan Jo. Rencananya, ia ingin membujuk pria itu untuk mengizinkannya pergi ke tempat pemakaman mendiang orang tuanya. Sudah jam tujuh malam. Sena tersenyum puas pada mahakaryanya di atas meja. Semua masakan kesukaan Jo ia sengaja masak sendiri agar terasa lebih spesial. Setelah yakin semua makanan siap, Sena bergegas ke kamar. Ia mandi dan berdandan secantik mungkin. Sena menatap cermin dan menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Semoga saja Jo memberinya izin. Ada yang bilang, membujuk dan merayu pria adalah puaskan perut dan atas lututnya. Buat ia merasa seperti raja di taman syurga. Dan semoga cara ini berhasil pada Jo. Sena keluar dari kamar setelah terdengar pintu masuk apartemen terbuka. Sengaja semua lamp