“Astaghfirullah …” gumam Alia saat melihat Reno keluar dari kamar mandi hanya dengan sehelai handuk melingkar di pinggangnya. Rambutnya basah dan tetesan air turun ke bahu hingga ke perut six pact-nya membuat Alia yang sedang duduk di ranjang langsung melongo. Reno melirik dan menangkap ekspresi Alia dengan senyum nakal. “Kenapa melotot begitu, Al? Terpesona ya, dengan otot perut gue?” godanya. Alia langsung memalingkan wajahnya dan buru-buru berdiri, berusaha menutupi rasa malunya. “Si-siapa yang melotot? Mana ada,” sahutnya tergagap. Reno tertawa ringan, lalu berjalan menuju lemari. “Santai aja, aku cuma mau ambil baju. Tapi, kalau kamu pengen lihat, dengan senang hati aku akan memperlihatkannya hanya untuk istriku yang cantik dan manis.” katanya, sengaja memperlambat gerakannya.