Bab 117

1013 Kata

“Wanita itu benar-benar nggak punya malu,” gumam Alia kesal. Reno meliriknya dan terkekeh kecil. “Santai, saja Al. Kamu nggak perlu cemburu, cintaku cuma untuk kamu, kok,” godanya. “Cemburu? Nggak, lah,” balas Alia cepat, memalingkan wajahnya agar Reno tak melihat pipinya yang memerah. Malamnya, Reno sudah bersiap untuk tidur di sofa. Sementara Alia, hendak mematikan lampu kamar. Tiba-tiba, ponsel Reno bergetar berulang kali. “Al, tolong bawain hape gue kemari dong, mager nih,” suara Reno membuat Alia berdecak kesal. “Siapa sih, nelepon malam-malam?” gumamnya kesal, kemudian melirik layar ponsel Reno. Reno hanya mengedikkan bahu. “Coba baca aja,” katanya santai. Dengan rasa penasaran, Alia membuka pesan itu. Matanya langsung membola begitu melihat isinya. > Sofia: Selamat tidur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN