“Aku... bisa tidur di sofa saja,” kata Alia saat mereka telah memasuki kamar Alia yang saat ini telah menjadi kamar pengantin mereka. Reno mengerutkan kening, menaruh ransel di kursi. “Kamu mau tidur di sofa?” tanyanya setengah tak percaya. Alia mengangguk cepat. “Iya, soalnya aku belum siap tidur satu ranjang sama kamu,” jawabnya malu-malu. Reno menghela napas panjang dan berjalan menuju lemari, mengambil bantal dan guling. “Sudah, biar aku saja,” katanya tegas. Alia buru-buru menahan. “Jangan, kamu kan tinggi. Kalau tidur di sofa pasti nggak nyaman. Nanti pinggang dan kakimu sakit,” ucapnya cepat. Reno menatapnya sejenak, lalu tertawa kecil. “Jadi menurutmu, aku harus biarkan istri tidur di sofa dan aku nyenyak di ranjang? Nggak bisa, Al,” ucapnya sambil mengibaskan bantal. Ali