“Sayang, aku pulang!” seru Ali sambil menenteng dua bungkus besar makanan dari restoran mahal di hotel tempat dia bertemu dengan Bianca tadi. Dengan senyum lebar, ia berjalan ke arah Amira yang sedang duduk di sofa ruang tamu sambil membaca buku tafsir. Tapi, senyum di wajah Amira langsung menguap begitu melihat dua kantong kertas berlogo restoran steak terkenal. “Hai sayang, ini lho ... Abi bawain steak premium kesukaan kamu! Daging wagyu asli, dimasak langsung sama chef-nya! Khusus buat kamu, istri tercinta yang paling cantik,” kata Ali sambil meletakkan kantong itu ke meja. Namun, Amira hanya menoleh sekilas lalu kembali membaca bukunya. Ali memiringkan kepalanya. Tumben. Biasanya, Amira langsung semangat kalau dia bawa oleh-oleh makanan mahal. Ali pun duduk di samping sang istri me