"Alia!" panggil Ali pagi itu yang tiba tiba saja ada di pesantren Paman Salim. Lelaki itu turun, mengenakan kemeja putih dan celana abu-abu. Wajahnya dingin tapi penuh senyum saat melihat sosok kecil berlari di halaman sambil membawa mushaf. Gadis kecil itu menoleh, sempat terkejut, lalu berlari menghampiri dengan antusias. "Om Ali!" serunya girang. Ali terkekeh. “Kok, manggilnya Om?" Ali mengerutkan dahinya. "Memangnya, Alia harus panggil apa dong kalau bukan Om?" Ali mengusap kerudung Alia. "Panggil Abi Ali. Kamu makin pintar kalau memanggil Om ‘Abi’ sama seperti anak-anak di pesantren yang memanggil Om Abi.” Alia nyengir lebar. “Ohh, aku kira, Om nyuruh aku manggil Abi karena Om ingin melamar menjadi Abi aku!” Ali tersedak tawa. “Wah, ide kamu boleh juga. Kemarin, Abi sudah mendis