"Boleh ya, Ummi?" tanya Alia dengan penuh harap. Auliya hanya bisa menghela napas panjang kemudian menganggukkan kepalanya. Setelah melihat luka di lutut Alia yang mulai membiru dan bengkak di pergelangan kakinya, Ali segera membawanya ke klinik kecil tak jauh dari rumah. Auliya duduk di samping Alia yang masih meringis meski sudah digendong. “Tenang, Sayang… kita cuma periksa sebentar, abis itu pulang,” bujuk Ali sambil mengusap kepala anak itu. Setelah diperiksa, perawat menjelaskan, “Kakinya terkilir, Pak. Harus istirahat minimal dua hari. Jangan dipaksa berjalan dulu, ya.” Ali mengangguk serius. “Kalau begitu, nggak usah sekolah dulu, ya, Nak.” Alia langsung mengangguk mantap. “Iya, Om Abi! Eh…” Ia menutup mulutnya, melirik Umminya yang menatap tajam. “Maksudnya… Om Ganteng.” Ali