Lima tahun telah berlalu sejak Amira menghilang dari kehidupannya. Dan selama itu pula, hidup Ali perlahan-lahan kehilangan warna. Semua istri yang dulu berebut ingin bersamanya, kini justru menjauh karena sikap dinginnya yang semakin tak tertembus. Tak ada lagi tawa, tak ada lagi sentuhan lembut, bahkan sepatah kata pun kini terasa mahal keluar dari mulutnya. Hidup Ali seperti robot. Bangun pagi, ke kantor, pulang tengah malam, tidur, dan berulang lagi seperti itu. Tak peduli siapa yang menunggunya, siapa yang berbicara. Ia hanya hidup... tapi seperti mayat hidup. Semua itu terjadi sejak kabar buruk itu datang. Salah satu anak buahnya menelepon dengan suara terbata, "Tuan Ali... kami... menemukan jasad seorang wanita hamil yang terbakar... di sebuah rumah kecil di kaki gunung." Ali y