“Om, sinyalnya muncul!” pekik Alia cepat-cepat mengusap layar ponselnya saat dia merasakan getaran daei benda itu. Ia segera mencari kontak ayahnya dan menekan tombol video call. Reno memandangi layar ponsel Alia penuh harap. Beberapa detik kemudian, wajah Ali muncul di layar. “Abi!” seru Alia begitu terhubung. Suaranya bergetar dan mata berkaca-kaca. “Alia? Kamu di mana? Kenapa nangis? Reno kemana?” Ali tampak cemas di seberang. “Abi, kami di balai desa. Tadi mobil kami terjebak pohon tumbang dan kami mau berteduh di rumah kosong. Terus kami malah dituduh berbuat m***m. Abi harus bantu Alia, tolong kasih tau mereka kalau kami nggak begitu.” Setelah diam beberapa saat, Ali menarik napas panjang dan berkata dengan suara berat, “Katakan pada mereka, Abi minta waktu satu jam. Abi akan da