“Ya ampun... istriku kalah sama anak sendiri...” Amira duduk di sisi tempat tidur dan mengelus kepala suaminya dengan lembut. “Sabar ya, Bi. Anak kita ini lagi sayang-sayangnya sama kamu.” Ali tersenyum kecil. “Iya, iya. Tapi giliran Abi mau manja sama Ummi, langsung dicegat sama penjaga kecil.” Alia lalu menyusup ke pelukan ayahnya, memeluk perut Ali dengan hati-hati. “Abi jangan sedih, Alia juga empuk kok. Kaya bantal. Abi bisa peluk Alia dulu, nanti ganti Ummi.” Ali mencubit pipi anaknya pelan. “Deal. Tapi nanti kalau kamu udah tidur, Abi rebut Ummi lagi.” “Ehh! Alia bisa bangun loh!” ancam Alia sambil mengintip satu mata. Amira menggeleng tak habis pikir, lalu berdiri dan mengambil selimut dari sofa penunggu. “Udah, kalian berdua tidur. Aku tidur di sini aja. Besok pagi kita pul