Di alam bawah sadarnya, Ali berdiri dalam kegelapan. Suasana sunyi menyelimuti seolah ia terjebak di ruangan tak berbatas. Ia mendongak, menatap ke langit hitam pekat yang tak ada ujungnya. Tapi dari kejauhan, samar-samar, ia bisa mendengar suara... suara Amira. "Abi... kalau Abi nggak bangun, dokternya mau gantiin posisi Abi, lho..." Suara itu menggema, terdengar jelas di benaknya. Ali mencelos. Alisnya langsung berkerut. "APA?!" teriaknya dalam hati. "DOKTER MANA BERANI-BERANIYA NGOMONG BEGITU?!" Ia berusaha melangkah, mencari arah suara itu, namun kakinya seperti tertanam di tanah. Ia menoleh ke sekeliling, marah, geram, tak berdaya. Matanya mencari-cari bayangan dokter muda yang suaranya pernah ia dengar samar sebelumnya. "Dasar dokter c***l!" teriaknya lagi, suaranya menggelegar