Baru saja Amira turun dari motor ojek dan melangkahkan kaki menuju bangku terminal yang kosong, matanya membelalak saat melihat sebuah mobil SUV hitam berhenti di sisi luar gerbang. Napasnya tercekat. Itu mobil Ali! “Ya Allah... cepat banget dia sampai sini?” bisiknya panik sambil menarik kerudungnya lebih dalam dan buru-buru memalingkan wajah. Tak ingin rencananya gagal, Amira mendekati tukang ojek yang masih merapikan helmnya. “Mas, tolong bantu saya satu kali lagi,” bisiknya cepat. Lelaki itu mendongakkan kepalanya. "Tolong apa, Neng?" Amira menunjuk lelaki yang baru saja turun dari sebuah mobil mewah. “Itu suami saya. Tapi saya nggak mau ketemu dia. Saya mohon, bilang ke dia kalau saya udah pergi, mau cari dukun beranak atau apa kek, asal dia pergi dari sini sekarang juga!” Si t