"Ma, Luna pengen ketemu sama perempuan yang dibawa Dipo." Luna berdiri di depan Nara, mengatakan itu tanpa ekspresi apapun di wajahnya. Nara merasa khawatir melihat menantu perempuannya. "Luna, jangan terpengaruh apapun yang orang luar bilang. Tunggu Dipo bangun dan jelasin semuanya, oke?" Luna menatap lantai rumah sakit, putranya masih tidur di atas tempat tidur tambahan, tanpa ada niat untuk bangun sedikitpun. Bocah kecil itu tidur sangat berantakan hingga banyak gulingnya beberapa kali terlempar. "Mama tenang aja. Luna gak akan terpengaruh apapun. Luna cuma mau liat, Ma." Semalam, Luna tidak bisa berhenti berpikir negatif. Namun kemudian dia menyadari –untuk apa? bahkan jika benar ibu dan anak itu memiliki hubungan dengan Dipo, bukankah itu wajar? sudah lima tahun, seorang pria tida