Rasanya jantung Gan Skuy (dan Is is Ist) pasti akan copot kalau mereka manusia biasa. Terlebih sepertinya barusan pria itu menggunakan Voice of the Babylon saat mengucapkannya.
Parah sekali. Parah sekali. Parah sekali!
“Sebentar, Sensei,” panggil Is is Ist. “Gan Skuy ini vokalis kita, lho,” ucapnya berusaha mengingatkan. Apa mungkin efek terlalu lama tidak mengeluarkan “suara” bisa membuat seorang children lupa ingatan? Amnesia? Tentu saja tidak, ‘kan? Buktinya Is is Ist dan Gan Skuy kelihatan baik-baik saja.
“Aku juga tau kalau dia vokalis band kita. Tapi, kesalahan yang sudah dia lakukan tidak akan semudah itu aku maafkan,” respon Add Me A datar.
“Kita memang sempat merasa kesakitan. Tapi, sejauh ini kita semua masih hidup, ‘kan? Tidak ada yang kehilangan anggota tubuh atau organ dalamnya juga. Jangan bersikap berlebihan seperti perempuan yang sedang menstruasi juga, lah,” omel Is is Ist lagi.
Gan Skuy sangat bersyukur saat itu. Karena kalau Is is Ist tidak membelanya. Ia sama sekali tidak akan tau apa yang harus dikatakan atau dilakukan untuk menkonfrontasi keputusan ekstrim Add Me A.
Walau belum waktunya untuk benar-benar bernafas lega. Karena kelihatannya pria itu sangat serius dengan keputusan yang baru ia buat.
“Kalian…” ucap Add Me A dengan tatapan marah yang seperti seekor singa, “…tidak tau hal buruk apa yang sudah aku alami karena ulah anak ini. Lagipula jika melihat penampilan terakhir kita kemarin. Kelihatannya Rev 4 Rebellion juga memiliki kemampuan untuk menjadi seorang vokalis. Keberadaan orang tidak bertanggung jawab seperti anak itu hanya akan memberi dampak buruk pada member yang lain,” lanjutnya.
Is is Ist memegang kepalanya yang sangat pusing. Berusaha berkata, “Aku tau, tapi… ahh…”
Tampaknya Is is Ist pun sudah kehabisan kata untuk membela anak remaja itu. Kalau sudah seperti itu mau tidak mau harus ia sendiri yang maju.
“Aku mohon, Bang Add Me A. Sudah aku katakan kan bahwa aku akan rela untuk menebus kesalahan yang sudah aku lakukan dengan apa pun juga, ‘kan. Jangan… jangan… jangan keluarkan aku…” pohon Gan Skuy penuh harap.
Add Me A masih bergeming. Belum tampak bersedia mengubah keputusannya. Dan lagi tampaknya malam sudah semakin larut.
Mereka harus segera mengakhiri debat kusir itu dan mulai menghibur penggemar yang sudah lama mereka kecewakan, bukan?
“R 4 R sepertinya tidak akan bisa datang malam ini. Bahkan mungkin untuk malam malam yang selanjutnya,” beritahu Gan Skuy.
“Jangan berusaha cari alasan, ya. Aku tidak mempan pada hal seperti itu,” jawab Add Me A tegas.
Gan Skuy berusaha menjelaskan, “Dia tidak akan bisa muncul malam ini. Itu semua karena… karena… karena…”
“Karena dia sedang ada di belakangmu, brutu ayam,” lanjut Add Me A sambil memutar kepala Gan Skuy menoleh ke arah belakang.
“Hei, Gan Skuy. Tumben kau datang,” sapa R 4 R ramah dan santai. “Sensei, apa kau sudah memberi vokalis kita satu ini pelajaran?” tanyanya seraya mengajak Add Me A high five. Plok.
“Ba, Ba, Ba, Bagaimana bisa?” tanya Gan Skuy tak percaya.
“Sayang dia sudah bukan lagi vokalis kita,” beritahu Add Me A datar.
“Hei, hei, hei. Sepertinya aku sudah ketinggalan banyak hal, ya. Baru juga setengah jam telat. Ha ha ha. Sudah, dong. Singkirkan segala macam kemarahan dan mari kita mainkan lagunya seperti biasa!” ajak R 4 R ceria.
“Ya sudahlah,” respon Add Me A mengikuti langkah R 4 R.
*
Dan pertunjukan Children of the Babylon malam ini pun kembali digelar. Untuk menghibur serta mengisi perasaan dari para orang pinggiran yang menjadi mayoritas dari kalangan yang menggemari musik sederhana mereka.
“Teman-teman semua,” buka Gan Skuy menyapa para penggemar yang siap menyaksikan pertunjukan mereka. Wajah-wajah para orang pinggiran yag jauh dari kata skinker maupun kemewahan. Raut kelelahan tampak jelas menyelimuti pandangan. Tapi, orang-orang “kecil” itu tetap berusaha untuk menyempatkan waktu mereka. Guna menghadiri pertunjukan band Children of the Babylon yang “tidak seberapa”.
“Terima kasih karena sudah menyediakan waktu untuk menghadiri pertunjukan kami malam ini,” sambung Rev 4 Rebellion.
“Semoga saja pertunjukan yang akan kami bawakan. Mampu menghibur jiwa kesepian kalian,” sambung Is is Ist diiringi gurauan ringan.
Disambut tawa kecil para penonton yang jadi saling melihat. Seperti ingin mengkonfirmasi hal itu ke teman terdekat mereka: kamu, ya? Eh, aku mah enggak. Kan kamu yang jomblo kesepian. Masih mending kesepian timbang kesurupan. Lha, kamu sendiri jones alias jomblo nestapa. Dan yang sebagainya. Yang rata-rata ya direspon sebagai candaan saja.
Druum dduum ddu ddu dduum treeng tess! Add Me A memainkan perkusinya untuk mengembalikan kondusivitas pertunjukan yang akan mereka bawakan. “Hanya” Gan Skuy sang vokalis tukang ngaret (yang sangat menyebalkan dan yang lainnya juga) yang berhak mengeluarkan suara di sana saat itu.
“Lagu malam ini… sebuah lagi yang bercerita mengenai seorang pembohong yang tidak pandai dalam memainkan kebohongannya sendiri. Apakah itu kita? Atau ada orang lain yang kita sangka sebagai pelaku dari kebohongannya?” intro Gan Skuy.
Tidak seperti biasanya.
Add Me A membatin: eh, kok tumben…
Is is Ist membatin: sepertinya pembuka hari ini jauh lebih panjang timbang yang biasa.
Add Me A me (lanjutkan) batinannya: dia seperti sedang menyindir seseorang. Siapa yang sedang dia “rasani”? Cih, padahal yang salah juga dia sendiri. Sok mau lempar batu sembunyi tangan apa? Atau malah playing victim?
Rev 4 Rebellion malah bukan hanya membatin, tapi juga menggeram dalam hati: hhhkkkhhh! Anak itu sempat-sempatnya… di momen yang seperti ini!!!
“Bad Liar karya band Imagine Dragon (dan Daniel Platzman, Ben Mc Kee, Wayne, Aja Volkman, dan Jorgen Odegard).
“Setiap manusia dilahirkan dengan keajaiban dalam diri mereka,” ucap Gan Skuy sebelum memulai nyanyiannya seperti “biasa”.
“Oh, hush, my dear, it's been a difficult year
Oh, ssst, engkau yang paling aku sayang, ini merupakan tahun yang penuh rasa malang
And terrors don't prey on innocent victims
Dan teror menutup mata saat memangsa korban tak berdosa
Believe me, darlin', believe me, darlin'
Percayalah padaku, percayalah padaku
It's been a loveless time
Ini merupakan waktu yang tanpa cinta
I'm a man of three fears:
Aku merupakan seorang lelaki yang memiliki tiga buah rasa takut:
Integrity, loyality, and crocodile tears
Integritas, loyalitas, dan air mata buaya
Believe me, darlin', believe me, darlin'
Percayalah padaku, sayang, percayalah padaku, sayang
So look me in the face, tell me what you see
Maka tataplah aku tepat di wajahku, katakan apa yang kau lihat
Perfect paradise, tearin' at the seams
Surga yang sempurna adanya telah luluh lantak
I wish I could escape it, I don't wanna fake it
Andai saja aku bisa pergi, aku tak ingin pura-pura lagi
Wish I could erase it, make your heart let it
Andai aku bisa menghapusnya, ‘tuk buat hatimu biarkan terjadi…”
Suara pianika menghilang karena si pemain menurunkan sang alat perang. Walau perasaannya sedang sangat buruk malam itu sekalipun. Melihat para penonton yang tampak bersama anggota band yang lain. Dan mulai…