Untuk kali pertamanya dalam pernikahan Gyan dan Norika, mereka tidur dalam kondisi pisah ranjang. Norika tidur di kamar utama, sedangkan Gyan tidur di kamar yang lainnya. Norika bisa tidur setelah menangis lama di dalam selimut hingga kelelahan dan membuatnya terlelap begitu saja walaupun dalam keadaan kepala yang pening karena menangis begitu lama. Sedangkan Gyan malah tidak bisa tidur. Ia memilih membuka pintu balkon kamar yang ia tempati kini dan duduk disana. Gyan hanya terdiam merenung menatap kerlap-kerlip lampu gedung-gedung tinggi kota Jakarta yang menjadi tetangga penthouse-nya. Gyan masih teringat mengenai kejadian tadi, dimana dirinya sudah rela menembus hujan dan banjir demi Norika, tapi ternyata ada pria lain juga yang melakukan perjuangan yang sama untuk Norika. Gyan kemudi