Prioritas

1595 Kata

Setelah lama meninggalkan kota Jakarta dan hidup di Amsterdam untuk mengurus perusahaan milik keluarga Gyan, kini Railyn kembali berdiri lagi di depan pintu apartemennya. Tentunya, apartemen yang ia tempati saat dulu masih memiliki hubungan dengan Gyan. Railyn tidak dapat memungkiri jika kini jantungnya berdegup lebih kencang daripada biasanya, bahkan telapak tangannya basah karena keringat. Pasalnya, kini di dalam kamar apartemen itu bukanlah Gyan seorang, namun ada istri Gyan yang ikut serta tinggal di dalam situ—yaitu Norika. Sempat Railyn menghela napas sambil mengepalkan kedua telapak tangan yang berada di sisi tubuhnya. Ia gugup, tentu saja. Sempat ada keinginan untuk membalikkan badannya dan pergi dari depan pintu apartemen penuh kenangan antara dirinya dan Gyan ini. Namun seperti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN