“Aku dan Satya tidak berduaan, kalau tadi Mas Rendra perhatikan, ada banyak orang di sekitar kami. Ada penjaga sekolah, ada anak buah Satya juga, jadi kami tidak berduaan. Lagipula tadi sudah diberi tahu kan bahwa kakiku kram? Kalau Mas Rendra pernah merasakan kaki kram, pasti akan tahu bagaimana rasa sakit yang diderita. Jangan membentakku, aku tidak suka dibentak! Bapak dan bunda tidak pernah membentakku! Walau kamu suamiku, bukan berarti kamu serta merta berhak membentakku sesuka hati!” Aku menjawab dengan nada bergetar, sakit! Hilang sudah sopan santun dengan kupanggil kamu, bukan Mas. Demi Tuhan, kenapa dia bisa setega itu menuduhku? Tidak hanya kakiku yang masih terasa sakit, tapi sekarang tambah hatiku yang nyeri dan sakit karena dituduh bukan perempuan baik-baik, walau secara impl