26. (Bukan) Istri Baik-baik?

1701 Kata

“Aduuh…” Aku memengang hidungku yang sakit karena menabrak sesuatu. Eeh sesuatu? Ini mah d**a bidang seorang lelaki yang aku tabrak, lagipula kenapa dia sengaja banget sih berdiri di sini? *** Sebentar, ini d**a manusia atau tembok sih? Kenapa bisa sekeras itu? Hidungku yang gak mancung banget aja bisa sakit begini. Aku mengusap hidungku yang terasa nyeri, sakitnya benaran seperti menabrak tembok! “Kalau jalan lihat depan Mbak, gak ada duit kok di bawah situ.” Kata si lelaki yang aku tabrak, Satya, yang coba melucu. Sayangnya moodku sedang sangat jelek sekarang ini, jadi tidak bisa merespon leluconnya yang garing. “Iyaa, maaf ya Mas Satya. Tadi sambil mikir mana lagi yang bisa kita bereskan biar cepet selesai terus cepat pulang. Capek euy, pingin segera tidur di kasur empuk.” Jawabku.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN