44. F I R A S A T

1523 Kata

“Mas, aku mau melihat Liesya. Boleh kan?” Pintaku dengan nada super lembut pada Mas Rendra. Aku tahu Mas Rendra masih kacau balau jadi aku harus pandai melihat situasi. Mas Rendra sendiri masih bermanja di pangkuanku, wajahnya pucat. Tidak mau makan sedari tadi jika tidak aku paksa. Saat ini pun aku masih mengelus rambut Mas Rendra. Matanya yang tadi tertutup menjadi terbuka saat mendengar permintaanku. Ibu mana sih yang tidak panik jika putrinya di rawat di rumah sakit tapi tidak mampu berbuat apapun? Operasi Aliesya sudah selesai dan dokter bilang saat ini kondisinya memang belum stabil, membuat kami belum bisa menjenguknya. Hari sudah lewat tengah malam, aku dan Mas Rendra malah yang berada di kamar perawatan VVIP rumah sakit ini tanpa pasien. Papa dan Mama Mayang kuminta pulang aga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN