58. Alea Kesal Pada Kaisar

1033 Kata

Malam itu rumah sakit sudah mulai sepi. Hanya cahaya lampu-lampu di lorong yang menyala temaram, memantulkan kilau samar di lantai keramik yang baru saja dipel oleh petugas kebersihan. Jam dinding di atas meja perawat menunjukkan pukul sebelas malam. Suara monitor detak jantung dari salah satu ruang pasien sesekali terdengar, berpadu dengan langkah kaki perawat yang bergantian patroli ke ruangan-ruangan. Alea menarik napas panjang, melepas penat setelah delapan jam penuh berjaga. Shift malam memang selalu menguras tenaganya, apalagi ketika beberapa pasien membutuhkan perhatian ekstra. Untungnya malam ini tidak ada kasus darurat besar. Ia sempat duduk sebentar di ruang perawat, menandatangani laporan akhir shift, lalu merapikan bajunya yang sedikit kusut. “Syukurlah selesai juga,” gumamny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN