61. Mulai Bimbang

1112 Kata

Pagi itu suasana rumah masih terasa tenang, meski bagi Dias, hatinya tidak serupa dengan keadaan sekitar. Sejak pembicaraan dengan ibunya, pikirannya tidak berhenti dipenuhi rasa cemas. Kata-kata sederhana yang dilontarkan sang ibu tentang kemungkinan Deri menyukainya kini terus berputar-putar di kepalanya, bagaikan gema yang tak mau hilang. Awalnya, Dias mengira itu hanya gurauan. Tapi semakin dipikirkan, semakin ia merasa tidak nyaman. Apalagi jika mengingat bagaimana Deri yang tiba-tiba sering hadir sejak kecelakaan itu terjadi. Ia memang bersyukur dengan perhatian Deri, tapi kalau perhatian itu berubah makna… Dias tidak sanggup membayangkannya. “Ya Tuhan… jangan sampai benar,” gumam Dias pelan sambil menatap jendela kamarnya yang tertutup tirai tipis. Sisa-sisa rasa takut bercampur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN