116. Kemarahan Dua Belah Pihak

2172 Kata

Hukma dan Bayu masih saling diam, kedua orang itu berada di teras rumah Pak Seno. Baik Bayu dan Hukma tidak ada yang membuka suara sepatah kata pun. Bayu menunggu penjelasan Hukma tanpa ditanya, sedangkan Hukma enggan menjelaskan. Sama-sama keras kepala, sama-sama tidak mau mengalah dan sama-sama mempertahankan ego masing-masing. “Hukma, kenapa enggak langsung masuk?” seorang perempuan paruh baya mendatangi Hukma. ”Eh, Ma. Maafkan aku pulang telat, tadi-” “Bayu sudah bilang kalau kamu dan Lintang lagi belanja. Gak apa-apa, kamu harus mengajak Lintang jalan-jalan, seneng-seneng, soalnya ibu hamil gampang stres. Kakakmu juga bilang kalau kamu sudah ijin sama dia,” sela Shela dengan cepat. Hukma tersentak, gadis itu menatap Bayu yang kini menatap ke arah lain. Hukma menyalami tangan i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN