Pukul lima sore, Lintang, Gendis dan Hukma masih berada di bar. Hukma harus merogoh kocek dalam-dalam untuk berada di sana beberapa jam. Namun, semua terbayarkan dengan rasa puas yang ia rasakan. Hukma merasa bahagia bisa bersama teman-temannya, menceritakan Bayu, dan melakukan sesi ghibah. Gendis pun demikian, Gendis merasa bersyukur bisa bertemu dengan Lintang dan Hukma. Meski Lintang adalah perempuan yang pernah disukai Aidan, Gendis tidak benci atau pun marah dengan Lintang. Baginya semua sudah berlalu, karena Lintang sudah punya suami dan sebentar lagi mereka akan memiliki buah hati. Selama di desa, Gendis tidak pernah mempunyai teman dekat, ia berteman sewajarnya karena terlalu minder. Dan kini ia dikaruniai teman yang sangat baik, yang selalu mendukungnya di apapun keadaannya. Tem