122. Gara-gara Gendis

2258 Kata

Davit menggosok lehernya dengan kencang, pria itu malu mendapat sorakan dari mahasiswanya. Dalam hati Davit merutuki istrinya, kalau istrinya dalam mode possesive, itu sangat merepotkan. Setelah mengajar, Davit bergegas menuju roftop sesuai kesepakatannya dengan Bayu. Sepanjang jalan, Davit terus menutupi lehernya, sesekali ia akan menggosoknya. Namun, bukannya jejak kemerahan itu hilang, yang ada malah lehernya sakit dan memerah. Di sisi lain tepatnya di roftop, Bayu tengah merebahkan kepalanya di pagar besi pembatas. Pria itu sejak tadi menahan rasa kantuknya. Kantuk yang berlebih akibat memakan nasi goreng. Untung saja saat ia mengajar, ia masih bisa fokus, meski beberapa kali mahasiswanya menegurnya saat ia menguap. Kalau bukan Hukma yang membawa nasi goreng, pasti sudah ia sumpah se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN