28. Bertemu Mertua

1937 Kata

Semalaman penuh rindu itu sedikit terbayarkan karena Davit tidur dengan mendengar suara deru napas istrinya. Meski saling berjauhan, Davit merasa istrinya sangat dekat. Namun meski sedikit rindu itu sudah terobati, masih ada rindu sebagian yang harus dituntaskan. Rindu harus dibayar tuntas sama halnya janji yang harus ditepati. Davit menghidupkan hpnya, panggilannya masih tersambung dengan Lintang. Suara erangan kecil terdengar di telinga Davit. Davit tersenyum simpul, ia menebak Lintang baru bangun. “Lintang,” panggil Davit. Tidak ada jawaban, hanya ada suara seperti gerakan dari seberang sana. “Lintang,” panggil Davit lagi dengan lembut. “Eh … hallo,” jawab Lintang buru-buru. “Em, bimbingan nanti jam sebelas, ya. Aku lagi kosong jadwal. Aku tunggu di kampus,” ucap Davit. Davit ki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN