Gendis benar-benar kemusuhan dengan Aidan, gadis itu ingin memanfaatkan moment karena bisa liburan di sela pekerjaannya. Namun Aidan merusak segalanya, Aidan bagai orang kesetanan yang membuat kegaduhan di gedung bioskop. Saat ini Aidan masih lemas di kursinya, sedangkan Gendis sudah mau beranjak. “Gendis, mau kemana?” tanya Aidan menarik tangan Gendis. “Tentu saja mau pulang. Kamu membuat keributan di sini yang membuatku kesal,” jawab Gendis dengan ketus. Tidak peduli dengan bosnya, gadis itu sungguh kesal. “Tungguin!” rengek Aidan. “Ayo cepetan, kita akan dimarahi kalau di sini terus.” “Kalau mereka berani marah, akan aku beli saham bioskop ini,” jawab Aidan. “Gak usah sok-sokkan, cepetan bangun!” titah Gendis menarik tangan Aidan dengan paksa. “Lihat tuh pocorn belum sempa