“Bu, dengerin aku dulu!” pinta Bayu memegang tangan ibunya.
“Bu, aku sayang sama dia, aku juga cinta sama dia. Kalau ibu minta aku ninggalin dia, aku tidak akan mau, Bu. Aku janji akan kembalikan gelang ibu, tapi jangan minta aku untuk meninggalkan gadis itu,” ujar Bayu lagi. Bayu masih memegang tangan ibunya dengan erat.
Selama ini Bayu mengenal ibunya adalah perempuan yang paling bijak. Meski ibunya sangat cerewet dan sering marah, ibunya selalu mengambil keputusan yang benar. Bayu ingin membicarakan masalah Hukma, tetapi Ibunya terlanjur mengatakan tidak.
“Bu, ibu … bisa bicara sambil duduk?”
“Bayu, ibu akan merestuimu dengan siapapun asal bukan gadis itu.”
“Ibu belum melihat gadis yang aku sukai, tapi kenapa ibu mengatakan demikian? Gadis ini sangat baik, Bu. Dia gadis cantik
