72. Ditolak

1245 Kata

“Ke sana, Ka. Agak cepetan dong, kita bisa kehilangan jejak kalau kamu nyetirnya lambat,” bentak Aidan pada Akalana. Akalana menganggukkan kepalanya dan menginjak pedal gasnya sedikit kencang. “Sialan, cepet banget Gendis bawa motornya,” umpat Aidan lagi. Sejak membuntuti Gendis, cowok itu tidak bisa tenang. Tiap detiknya Aidan terus beteriak, mengumpat dan membentak Akalana. Wajah Akalana sampai bercucuran keringat dingin saking takutnya ia dengan bentakan Aidan. Gendis naik motor sangat ugal-ugalan, nyelip kanan kiri di antara kendaraan besar yang membuat Akalana kalang kabut membuntuti gadis itu. Bagaimana pun juga jiwa remaja dan jiwa orang dewasa berbeda. Anak remaja sangat pemberani kalau disuruh ngebut, sedangkan orang dewasa banyak yang dipikirkan kalau mau ngebut. “Akalana,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN