143. Nasib Baru

2123 Kata

Aidan sudah ingin memejamkan matanya, tetapi ia teringat dengan suara ghaib yang tadi ia dengar. Bulu kuduk Aidan tiba-tiba merinding, pemikiran buruk merasuki Aidan. Saat-saat seperti inilah yang tidak disukai Aidan, yaitu saat ia ketakutan dengan mahluk ghaib. Saat nonton bioskop tempo lalu bersama Gendis dan ia ketakutan, sudah membuat Aidan malu. Ia tidak ingin mempermalukan dirinya lagi karena ia takut hantu. Namun, bulu kuduk Aidan semakin lama semakin merinding, apa lagi hawa di kamar Gendis tiba-tiba juga mencekam. Buru-buru Aidan megambil hpnya, pria itu mengirim pesan pada Gendis. Aidan : Ndis, sudah tidur? Aidan terus menatap hpnya berharap Gendis segera membalasnya, tetapi apa yang ia tunggu tidak kunjung terjadi. Sudah lima menit, tetapi Aidan tidak mendapatkan balasan apa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN