141. Penyebab Khilaf

1911 Kata

Napas Gonzales memburu, pria itu mengusap wajahnya yang penuh dengan kuah mie. Si sialan Aidan lah yang sudah membuat harga dirinya terinjak-injak. Apa lagi saat ini Aidan sudah diseret pergi oleh Pak Harun. Pak Adi dan Mas Abit yang berada di sampingnya pun tidak mengeluarkan suara apa-apa, mereka hanya diam. Tangan Gonzales terkepal dengan erat, selama ini banyak yang segan padanya, tetapi si pendatang baru malah membuat wajahnya yang tampan dan rupawan tercelup kuah mie ayam. Suara kikikan geli terdengar di telinga Gonzales. Seketika telinga Gonzales terasa panas, Gonzales melirik ke bapak penjual mie ayam. Bapak itu tengah mati-matian menahan tawanya. “Sialan,” maki Gonzales pada bapak itu. Bukannya menghentikan tawa, bapak itu malah semakin kencang tertawa. Karena kesal, Gonzale

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN