Di antara rak-rak supermarket yang terang benderang, Sheila mendorong kereta belanja sambil melirik Naina yang sedang memilih kopi sachet dengan wajah skeptis. "Masih cuti?" tanya Sheila, memecah keheningan. "Iya," jawab Naina absen, jemarinya membolak-balik kemasan kopi. "Katanya masuknya Senin depan saja." Sheila menyeringai. "Wajar, dia kan bosnya sendiri. Bisa ngasih cuti semaunya." Dia mendorong kereta mendekati Naina. "Jangan-jangan nanti malah disuruh resign, deh. Biar jadi ibu rumah tangga full-time." Naina langsung memutar badan, matanya melebar. "Enggak, ya! Aku mau tetap kerja." Sheila menggeleng-geleng sambil tertawa. "Naina, dikasih hidup enak malah nolak. Jadi istri bos itu impian banyak cewek! Tinggal terima duit, layani suami, gitu aja kok repot." Tangan Naina mengepa

