Tubuh mereka masih berselimutkan hawa hangat usai bercinta, saat Chandra memeluk Naina dari belakang. Nafasnya yang hangat mengalir di lekuk leher Naina mencium dan mencumbuinya, sementara tangannya tak berhenti memainkan p******a istrinya meremas dan memuntir puncaknya. Sore yang bergulir dalam pelukan dan rintihan masih terasa jelas di udara. "Mas," bisik Naina, suaranya parau. "Hm?" Chandra hanya bergumam pelan, wajahnya masih terbenam di bahu Naina menikmati aroma tubuh istrinya yang memabukkan. "Nai laper, deh," keluhnya sambil memegang lengan Chandra yang melingkari tubuhnya. Chandra akhirnya menghentikan kegiatannya. "Saya akan pesan makan malam," ujarnya sambil mencium pipi Naina dengan lembut sebelum beranjak dari tempat tidur. "Makasih, Mas." Senyum mengembang di wajah Chan

