Minggu pagi Chandra mengajak Naina berkunjung ke rumah orangtuanya seperti janjinya. Namun kali ini dia tidak membawa Kayla serta.
Mobil berhenti di atas kerikil halus sebuah halaman yang luas. Naina menatap bangunan megah bergaya Eropa yang berdiri kokoh di depannya, cat putihnya berkilau diterpa sinar matahari.
"Ayo, turun," ajak Chandra dengan suara lembut sambil melepas seat belt-nya. Dia berkeliling ke sisi Naina, membuka pintu, dan dengan hati-hati membantu melepaskan pengaman yang melintang di tubuh sang istri. Naina turun, sedikit tersentak saat Chandra menggenggam erat tangannya dan menariknya perlahan menuju pintu utama rumah yang berukir besar.
"Ndra, kok Kayla gak diajak sih?" Suara Suci, ibu Chandra, menyambut begitu mereka melangkah masuk. Matanya yang tajam mengamati put
