Setelah menarik napas dalam-dalam untuk meredakan hasrat yang masih membara, Chandra beranjak dari sofa dan menuju kamar tempat suara Kayla terus memanggil. Saat pintu terbuka, terlihat gadis kecil itu duduk di tepi ranjang dengan mata berkaca-kaca dan bibir bergetar. "Papa," suaranya lirih penuh rindu. "Papa di sini, Sayang." Chandra segera duduk di samping Kayla, merangkulnya erat tanpa sempat menutup pintu. "Mau pulang," rengek Kayla sambil menyembunyikan wajahnya di d**a Chandra. "Tidur Kayla belum sampai setengah jam," bujuk Chandra lembut sambil mengusap punggung putrinya. "Mau pulang, mau tidur di kamar Kayla sendiri." "Kalau Papa buatkan kamar khusus untuk Kayla di sini, mau tidak?" tawar Chandra. Tapi Kayla menggelengkan kepala dalam pelukannya. "Kayla tidak suka di sini. P

