Gerombolan Kahfi berjalan menuju tempat parkir. Mereka beriringan, membahas pertemuan kuliah hari ini yang dinilai cukup membagongkan. Atala menjadi dalang pergosipan. Julukan dan gelar sebagai ketua agen lambe di sekolah mereka dulu memang sangat cocok disematkan pada Atala. Nalurinya tidak pernah berdusta dalam mengulik setiap titik celaan.
“Asli anjrot bingit..”
“Bahasa lo, Nyet!” kekeh Brandon. Ada saja kosakata baru dari bibir Atala. “Aini nggak pusing tuh punya laki mulutnya sampih gini?!” tanya Brandon membuat langkah kaki Atala terhenti.
“Apaan tuh sampih Mas Bran?” bingung Atala.
“Sampah..”
“Nggak ada beda lo Bran sama dia.” Decak Kahfi. Hancur sudah tatanan surya di dunia ini. Atala dan Brandon adalah kombo menarik untuk mendatangkan kiamat.
Mereka baru lima belas menit ber
