“Vacuum cleaner! Biar gue sedot moncong ini orang!” “Naruhnya dimana Mbak Zahra?” tanya Ike berniat membantu Zahra mencari barang yang wanita itu sebutkan. Sebagai asisten pribadi yang dibayar cukup mahal, Ike tentu harus menunjukkan baktinya. Atala berlutut. Ia menggosok telapak tangannya. Kali ini Atala tak berharap akan ada Om Jin keluar dari sela-sela pertemuan kulitnya. Ia masih waras. “Ra.. Ngeri banget sih.. Jontor ntar mulut gue Ra.. Nggak cipok able..” Atala seperti seorang pengemis. Memasang wajah menyedihkan demi menarik iba. “Bener.. Butuh dokter jiwa ini manusia!” kesal Zahra. Bisa-bisanya Atala masih bercanda. Ia bahkan sudah ingin melepaskan kepala, meletakkannya barang sejenak karena saking emosinya pada Atala. “Jadi kamu udah makan belom?” mendadak Zahra mengubah top