“Udah nggak waras tuh orang kali ya!” Atala menatap lekat punggung Damar. Tangannya kanannya mengayun ke udara, “woi! Kalau masih idup pake duit Bapak lo, jangan sok iyes, Ngab!” tempelengan langsung mendarat dikepala belakang Atala. “Aw.. Jehong..” pekiknya kembali ke dalam mode ala-ala. “Nyebut Tales!! Ngaca! Lo juga!” geram Brandon karena Atala tidak sadar diri. “But-but-but.. Udah tuh!” Mulut Brandon menganga lebar sedangkan Kahfi hanya bisa menggelengkan kepala. Kahfi tidak lagi heran apalagi kaget dengan respon Atala. Jika pria itu bertindak normal layaknya orang kebanyakan, disaat itu lah dunia mungkin sudah hancur berkeping-keping. Atala memiringkan dirinya, meraih tas punggung yang tadi pagi mamanya siapkan. Ia mengambil sekotak rokok. “Tales... Kuliah.. Udutnya ntar..” perin