Rolling door terbuka, menampilkan Erigo dan Adrian yang setia berdiri tepat dibelakang pria itu. “Kerja Fi. Papa gaji kamu nggak buat dateng ke kantor aja. Time is money, Son!” peringat Erigo, membangkitkan Kahfi dan Zahra dari tempat duduk mereka. “Kalau gitu Zahra pamit pulang Pah. Oh, iya Fi. Mau izin. Aku pengen belanja ke mall, baju-baju kamu nggak layak pake semua.” Kahfi mengeluarkan dompetnya cepat. Ia menarik kartu kredit miliknya, menyodorkannya pada Zahra. “Pakai ini, Yang. Ulang tahun kamu passwordnya.” Hampir seluruh kartu akses Kahfi merupakan tanggal lahir kekasih hatinya. Alasannya tentu karena Kahfi lebih mudah mengingat apapun tentang Zahra, dibanding dirinya sendiri. “No, nggak usah. Aku ada uang Fi.” Tolak Zahra. “I know, tapi itu punya kamu. Soon kamu bisa pakai bu