143

1108 Kata

Memarkirkan mobil di depan kediaman mertuanya, Kahfi lantas turun. Tak lupa Kahfi mengambil paper bag berlogokan salah satu restoran cepat saji. Di dalam sana juga terdapat beberapa kaleng cemilan kesukaan Zahra. Ia membelikan snack tersebut karena tak sengaja melihatnya dan teringat akan sang istri di rumah. Semua hal mengingatkannya pada Zahra, termasuk pakaian yang tergantung di etalase toko. Manis setelah menjadi suami?! Tidak! Kahfi selalu mengutamakan Zahra walau hubungan yang terjalin diantara keduanya hanyalah persahabatan belaka. Bagi Kahfi, Zahra adalah ratu yang perlu dirinya prioritaskan. Kesenangan Zahra merupakan keharusan untuk Kahfi dan seluruh larangan wanita wajib ia laksanakan. Kahfi si bucin sejati, begitu ia menamakan dirinya sendiri. Membuka pintu, sudut bibir Ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN