Atala menggebrak meja. Ia menghembuskan nafas ketika Kahfi sama sekali tidak terpengaruh dengan keributan yang dirinya buat. Atala bergidik. Sejak sampai di kampus sampai mereka selesai mengikuti kelas, Kahfi terus memperlihatkan gigi-giginya disetiap kesempatan. Tatapannya bahkan kosong seakan jiwa pria itu tidak sedang bersama mereka. “Temen lo kenapa Bran?!” mengedik, Brandon juga tidak tahu. Semalam pria itu masih baik-baik saja. Bertindak sebagai kakak idaman untuk calon kekasihnya. Selepas memberinya wejangan Kahfi kembali ke rumah Zahra. Sahabatnya tidak pernah muncul lagi hingga ia pamit pulang. “Kesurupan setan cengenges apa ya, Bran..” tebak Atala. Ia merinding membayangkan sahabatnya ternyata sedang ditumpangi makhluk astral. Efek tidak pernah beribadah sepertinya telah menyer