Hari baru, lembaran baru.. Pagi ini Zahra sedang menyiapkan pakaian Kahfi. Ia berdecak. Sedari tadi, Zahra tak menemukan satupun pakaian formal yang pantas Kahfi kenakan di hari pertamanya bekerja. Outfit laki-laki itu kebanyakan didominasi oleh celana jeans dan aneka kaos. Hampir tidak ada kemeja yang cocok menunjang karirnya sebagai anak magang. “Masa pake batik sih!” gerutu Zahra. “Harus belanja ini sih!” Zahra akan menjadi istri yang baik. Sekarang, hari-harinya akan disibukan dengan mengurus Kahfi. Ah, Zahra tidak sabar memulai semuanya. “Yang.. Anduk..” kepala Kahfi menyembul dibalik pintu kamar mandi yang terbuka, “lupa bawa..” kekehnya menunjukan cengiran hingga gigi-giginya terlihat. “Di laci nomer tiga biasa kamu nyembunyiin rokok.” Mata Kahfi membulat. Ia menutup pintu, lal