"Ada keperluan apa kalian menemui saya?!" Lian merangsek maju. Ia menarik-narik kemeja bagian belakang Atala agar pria itu mengetahui jika ia memerlukan atensinya. Setelah Atala menolehkan kepalanya, Lian lalu berbisik ditelinga pria itu, "kata lo sakti! Kok nggak tau tujuan kita, Tal." Suaranya yang cukup keras ternyata sampai ke gendang telinga sang dukun yang, 'katanya sakti,' tersebut. "Formalitas saja. Kalian tau kan?!" sinis sang dukun yang memperkenalkan mamanya sebagai Mr. Minto kepada keempatnya tadi. "Saya tau, tapi pura-pura nggak ngeh begitu. Ini demi menghormati kalian. Jadi mari kita saling menjaga satu sama lain." Ucap Mr. Minto menanamkan pengertian dalam benak empat pemuda itu. Mereka yang tidak enak hati langsung meminta maaf. Bersalaman layaknya ketika hari raya tib