Atala terbangun. Peluh membasahi tubuhnya. Ia lantas menatap seseorang disampingnya. “What the pack!!” Jangan sampai wanita keturunan jawa tersebut mendengar kebobrokannya di pagi hari. Jatah tambahan bulanan bisa-bisa kembali ditiadakan. Atala sendiri sengaja memelesetkan umpatan karena sosok Aini kini berganti dengan sang mama, sedang si cantik jelita berada disamping kiri mamanya. ‘Bisaan banget akal Mbak-Mbak rempong satu ini,’ batin Atala. “Lah si papa terus siapa yang ngelonin?! Mbak Sar?!” celetuk Atala ngawur. Pikir panjang tidak pernah masuk ke dalam sifat murni Atala. Plak!! “Sembarangan mulutnya!” pukulan mampir ke atas bibir Atala. Bola mata dari kelopak yang tiba-tiba saja terbuka mengagetkan Atala. Anak itu bahkan reflek menuruni ranjang tanpa ada niatan bangkit terlebih