149

1177 Kata

Ike galau. Sepanjang hidup di dunia yang fana, baru pertama ia merasakan yang namanya patah hati. Sampai di kediaman orang tua Kahfi, gadis itu langsung masuk dan mengunci pintu kamar. Moodnya hancur, berantakan. Selama ini ia pikir dirinya spesial di mata sahabat sang kakak, tapi ternyata ia salah besar. “Sebel! Ike kan udah geer duluan.” Ia menggigit ujung bantal, menghentak-hentakkan kaki ke ranjang. “Gimana sih! Kirain pacaran. Bapak, Ike maaluu.” Ia menenggelamkan kepalanya. Mengamuk tidak jelas sendiri. Kahfi dan Zahra yang mengetahui perubahan Ike dibuat sakit kepala. Setelah insiden yang menyebabkan tawa keduanya meledak sempurna, Ike merengek meminta pulang. Anak itu bahkan mengancam akan naik angkutan umum jika Kahfi tidak segera bergegas. Mau tidak mau, Kahfi menurut. “Ke,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN