Finally, Disinilah Kahfi sekarang berada, rumah Brandon. Wajahnya yang babak belur serupa dengan Brandon, sang sahabat. Setelah ia juga dikuliti oleh mamanya, dengan dalil tidak bisa menjaga adik, Kahfi diberikan titah mulia mengantarkan Brandon. Tentu sekaligus meminta orang tua Brandon datang ke rumahnya sekarang juga! “Jadi ini kenapa, Fi?!” tanya Rebeca sembari membolak-balikan pelan wajah putranya. “Kamu sama Brandon berantem?! Ada masalah apa?!” “Kalian dijahatin siapa?! Kenapa bisa sampai kayak gini!” Wanita cantik yang ditinggal pergi selamanya oleh salah satu anaknya itu menangis. Tangannya gemetar, tak kuasa menahan isakan atas musibah yang putra semata wayangnya alami. “Mah..” “Ehem..” Kahfi tidak akan mencurangi mamanya sendiri. Ia takut, Damayanti tidak membukakan pintu