CXXV

1123 Kata

Di sebuah kamar bernuansa merah mudah, pembabuan tengah berlangsung demi terciptanya kerukunan dalam rumah tangga baru. Saat ini Kahfi sedang memijat betis Zahra. Perdebatan terkait pengambilan celana dalam kembali terjadi beberapa menit lalu. Kahfi dipaksa menerima nasib untuk terus berbalutkan handuk sampai Zahra memiliki keinginan singgah ke rumah ibu mertuanya. Keras kepala- padahal Kahfi bersedia mengambilnya sendiri. Sang istri tidak perlu repot mengatur mood hanya karena segitiga pelindung adik kecil mereka. “Masih belom pengen, Yang?!” tanya Kahfi. Ia takut masuk angin. Bisa-bisa burungnya berterbangan nanti tidak segera dimasukkan ke dalam pelindung. Damayanti dibalik pintu kamar menantunya bergerak gelisah. Tujuannya Damayanti naik ke atas karena Zahra tak kunjung turun. Wan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN