164

1293 Kata

“Terimakasih Pak Adrian.” Ujar Kahfi ketika Adrian menunduk padanya di depan lobi perusahaan. Asisten kepercayaan Papanya itu baru saja sampai, setelah menemani Zahra berkeliling seharian. “Sama-sama Mas Kahfi. Saya juga berterimakasih karena bersedia menggantikan pekerjaan saya.” Kahfi mengangguk. Sebelumnya Kahfi sendiri selesai mengantarkan Papanya. Ia tak menyangka, sebagai komisaris utama Papanya sangatlah manja. Pintu mobil saja harus dibukakan. “Kalau begitu saya pamit.” Ujar Kahfi. "Sekali lagi, terimakasih Pak Adrian sudah mau menemani dan menjaga Zahra." Kahfi berlalu, kakinya melangkah menuju tempat dimana sang istri berada. “Sayang kenapa?!” tanya Kahfi saa menemukan wajah istrinya tertekuk seperti kertas origami yang diulang pengerjaannya. Seharusnya Zahra secerah mentari p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN